Hilangnya kemampuan pendengaran ( tuli ) dapat terjadi karena pengaruh bawaan lahir, kecelakaan ataupun proses penuaan yang bisa mempengaruhi kemampuan semua alat indera termasuk juga telinga. Akan tetapi, hal tersebut juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit tertentu, seperti
• Penyakit Meniere
Meniere merupakan suatu penyakit telinga yang dapat mempengaruhi aliran cairan bagian dalam indera pendengaran. Perlu diketahui, bahwa bagian dalam telinga berfungsi sebagai pengatur keseimbangan dan juga pendengaran. Untuk kondisi ini biasanya dapat menimbulkan sensasi kliyengan serta vertigo. Selain itu, Meniere ini juga dapat berujung pada hilangnya kemampuan dalam hal mendengar.
Hilangnya kemampuan mendengar bisa disebabkan oleh adanya penumpukan cairan secara berlebihan pada bagian labirin di telinga sehingga terjadi gangguan keseimbangan dan juga gelombang suara yang tidak dapat ditangkap. Meski penyakit ini masih belum bisa diketahui secara pasti, namun sejumlah ilmuwan mempercayai hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pada cairan bagian dalam tabung telinga.
• Campak Jerman
Jenis penyakit ini biasanya disebabkan oleh adanya virus rubella yang dapat mengganggu pertumbuhan janin. Untuk virus ini menyerang bagian janin yang sedang dalam proses tumbuh kembang. Selain itu, Terdapat juga sejumlah kelainan yang dapat muncul akibat virus rubella ini, salah satunya yakni menyerang bagian saraf pendengaran sehingga bayi tersebut dapat terlahir dalam keadaan tuli.
Untuk gejalanya sendiri sebenarnya tidak terlihat begitu mencolok. Akan tetapi, terdapat beberapa gejala yang perlu diperhatikan seperti munculnya ruam merah muda, sendi terasa sakit, demam ataupun pembengkakan kelenjar saat hamil. Maka dari itu, untuk para ibu hamil perlu berhati – hati dengan kondisi ini
• Otosclerosis
Otosclerosis termasuk kedalam kondisi dimana pertumbuhan tulang bagian telinga tidak normal sehingga menyebabkan tuli. Selain itu, untuk pertumbuhan tulang bagian dalam telinga yang tidak normal juga dapat mengganggu proses penangkapan suara sehingga gelombang suara menjadi tidak dapat ditangkap dengan baik oleh indera pendengaran.
Untuk gejalanya seperti pusing kepala, bagian telinga terasa berdenging pada salah satu bagian ataupun keduanya dan lama kelamaan pendengarannya menjadi berkurang hingga menghilang seutuhnya.
• Neuroma Akustik
Neuroma akustik merupakan tumor jinak yang dapat mempengaruhi bagian saraf sebagai penghubung antara telinga dengan otak. Untuk jenis penyakit ini termasuk kondisi yang langkah dan pertumbuhannya juga terjadi dalam waktu yang sangat lama tanpa kita sadari.
Semakin besar pertumbuhan tumor tersebut, maka dapat menimbulkan berbagai masalah seperti terjepitnya saraf kranial yang berkaitan dengan saraf pendengaran sehingga inilah yang menjadi penyebab hilangnya pendengaran ataupun tuli. Untuk gejalanya sendiri seperti hilangnya keseimbangan, kesemutan, sakit kepala ataupun salah satu bagian telinga terasa penuh.