Secara sekilas Kefir mempunyai tampilan yang mirip dengan Yogurt namun kedua produk susu ini jelas mempunyai perbedaan yang cukup besar. Kefir merupakan fermentasi dari berbagai jenis susu yang mempunyai tekstur lebih cair jika dibandingkan dengan Yogurt. Kefir juga mempunyai kandungan bakteri probiotik yang lebih banyak jika dibandingkan dengan Yogurt. probiotik atau bakteri didalam usus yang bersifat baik ini dapat membantu sitem pencernaan kita sehingga berbagai gangguan didalam sistem pencernaan dapat teratasi.
Kefir juga bisa dibuat dengan memamfaatkan susu nabati yang berasal dari kelapa jadi produk kefir ini tidak hanya berpedoman pada susu sapi murni saja. Untuk membedakan produk susu nabati pada kefir ini cukup mudah karena di berbagai pusat pembelanjaan sudah terdapat label bergambarkan kelapa yang berarti produk kefir tersebut menggunakan santan dari kelapa. Produk lainnya yang bisa kita temui di pasaran adalah air kefir yang terbuat dari air kelapa dan jus buah-buahan alami.
Kandungan baik lainnya yang terdapat pada kefir adalah vitamin D dan juga folat yang dapat membantu seseorang mengurangi rasa stress berlebihan yang tengah dialaminya. Meskipun tergolong dalam salah satu makanan baik namun kefir mempunyai dampak buruk jika dikonsumsi secara berlebihan kereka kefir mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan Yogurt.
Untuk sebagian orang yang mempunyai masalah dengan defisiensi imun maka mengonsumsi kefir dengan kandungan probiotik yang banyak adalah sesuatu yang dilarang karena dapat berdampak buruk untuk kesehatan orang tersebut. Konsumsi kefir yang sarankan oleh lembaga kesehatan di Amerika Serikat adalah sebanyak 16 gram atau setara dengan 140 kalori per harinya. Kefir sendiri biasanya di kombinasikan dengan jus buah-buahan seperti smoothie.
Selain itu juga kefir bisa di campurkan kedalam sereal gandum atau oatmeal sebagai sarapan dipagi hari. Untuk sebagian orang yang mempunyai masalah dengan konsumsi laktosa berlebihan maka kefir masih tergolong aman untuk dikonsumsi oleh orang tersebut karena kandungan laktosa yang ada didalam kefir biasanya akan habis di makan oleh bakteri saat fermentasi berlangsung. Hal ini menyebabkan kefir mempunyai kandungan laktosa yang cukup sedikit jika di bandingkan dengabn produk susu lainnya.