Setidaknya ada lima puluh orang tewas dan 260 orang terluka oleh enam ledakan yang terjadi di gereja-gereja dan hotel-hotel di Sri Lanka, koraban ada juga dari orang asing di antara para korban yang sedang berwisata.
Ledakan hebart itu terjadi di gereja-gereja di Kochchikade, Katuwapitiya dan Batticaloa sementara hari Misa Paskah diadakan di loaksi gereja dan hotel, bahkan ledakan tersebut juga terjadi di tiga hotel mewah yang berada tepat di pusat ibukota, Kolombo.
Karena hari Paskah semua orang sibuk pergi ke gereja-gereja. Laporan pertama tentang ledakan tiba sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
Serangan itu dilaporkan pertama kali terjadi di hotel Shangri-La dan hotel Kingsbury, dimana tempat tersebut sedang banyak turis asing datang berkunjung. Seorang jurnalis dari Sri Lanka berbicara tentang hotel-hotel bintang lima yang menjadi tempat ledakan.
Korban tewas diperkirakan akan terus meningkat dengan cepat dan masih belum diketahui apakah motif yang pasti atas serangan itu yang membuat banyak jatuh korban jiwa, Kementerian Luar Negeri melaporkan bahwa situasinya harus terus diawasi secara ketat dan untuk mengetahui apakah orang-orang Indonesia terlibat dalam serangan itu atau menjadi Korban dalam serangan ledakan tersebut.
Paskah merupakan hari penting dalam agama Kristen, dan Sri Lanka merupakan minoritas penduduk beragama Kristen, terutama dari Katolik Roma, dari kejadian tersebut diharapkan seluruh warga untuk tidak melakukan perjalanan ke Sri Lanka hingga sampai semua kondisi terkendali.